Sejatinya
kita adalah makhluk sosial yang hidup bermasyarakat dan kita tidak akan mampu
hidup secara individu. Sesuai teori yang telah dikemukakan Aristoteles beberapa
abad silam yaitu zoon politicon. Hal ini memang sudah tidak dapat
dipungkiri lagi bahwa kita memang hidup ditengah orang-orang dan saling
berketergantungan.
Hal
ini tentunya tidak luput dengan peran kita sebagai mahasiswa di masyarakat yang
terus digembor-gemborkan bahwasanya mahasiswa adalah the agent of
change atau agen perubahan. Dimana banyak masyarakat yang akan bergantung
pada agen yang membawa perubahan hidup yang lebih baik kepada mereka. Bagaimana
kita akan menciptakan masyarakat kita yang lebih terjamin. Sebagai seorang yang
telah mendapat predikat mahasiswa, hal ini tentunya membawa banyak pengaruh
besar di masyarakat.
Lantas, apa yang telah kita lakukan? Kita sebagai mahasiswa sekaligus
peraih beasiswa mutlak dari Kemenag RI layakkah kita hanya menjadi mahasiswa kupu-kupu
atau mahasiswa yang hanya berangkat dan pulang saja atau sebagai mahasiswa
pengejar IP (indeks prestasi)? Tentunya kita tidak akan pernah mampu menjadi
orang nomor satu dan paling tinggi peringkat yang akan kita capai adalah nomor
dua. Tentunya kita tidak menginginkan untuk terus menjadi yang kedua. Dalam
aplikasi hidup di masyarakat nantinya bukanlah tergantung pada seberapa besar
IP yang kita capai saat menjalani studi kuliah. Namun, seberapa besar keaktifan
kita dalam bermasyarakat dan seberapa besar nantinya pengaruh dan kontribusi
yang akan kita berikan pada masyarakat.
Begitu
besar harapan pemerintah kepada kita sebagai mahasiswa sekaligus santri. Atau
lebih bisa dikatakan bahwa kita ini adalah mahasantri. Mereka tidak akan
mengucurkan dana hanya untuk hura-hura atau hidup glamor. Tentunya tidak. Namun
bisa kita ketahui bahwa ini adalah salah satu langkah besar yang telah diambil
oleh pemerintah kita dalam upayanya mencetak generasi-generasi penerus yang
cerdas sekaligus berakhlakul karimah. Hal ini perlu kita garisbawahi bahwasanya
mereka meletakkan harapan besar kepada kita.
Kita
telah memikul sebuah tanggungjawab yang besar. Tak selayaknya kita mengecewakan
mereka, pemerintah yang telah memberikan harapan besar kepada kita serta rakyat
yang terus menengadahkan tangannya demi mencari kehidupan yang lebih baik.
Lalu
mengapa harus kita para santri atau yang pada saat ini telah berevolusi menjadi
mahasantri? Inilah yang menjadi tugas buat kita, karena kita telah mengenyam
pendidikan agama yang lebih dalam, hal ini tentunya menjadi salah satu yang dijadikan acuan mengapa negeri ini
membutuhkan para santri untuk berkreasi dan menjadi pemimpin. Kita belajar
tentang dunia dengan berlandaskan agama yang benar. Kita belajar tentang dunia
dengan ilmu yang benar. Lalu dengan ilmu itu kita mampu membedakan mana yang
salah dan mana yang benar, mana yang haq dan mana yang bathil, mana yang halal
dan mana yang haram. Sehingga kegemerlapan dunia tidak akan menjerumuskan kita
ke lembah kemaksiatan. Dan dengan begitu kita akan bisa menciptakan masyarakat
yang teratur dan bisa menjadi pengayom yang baik serta mampu mengatasi berbagai
problematika yang terjadi.
Pada
mulanya orang mungkin melihat santri dengan sebelah mata. Mereka dipandang kuno
dan tidak modern. Banyak orang yang memandang kalau santri hanya mampu dalam
bidang agama, namun mereka tidak mampu bersaing di dunia modern. Karena mereka
memandang bahwa santri tak pernah mendapat pendidikan umum. Hal ini adalah
salah. Santri juga memiliki kapasitas intelektual yang tinggi dan tidak kalah
saing dengan para mereka yang berasal dari sekolah-sekolah favorit di negeri
ini.
Dari
pihak pemerintah pun sudah banyak mewadahi para santri untuk berkarya, sehingga
mereka tak perlu canggung untuk bersaing. Ini perlu dimanfaatkan bagi para
santri untuk menciptakan prestasi dalam berbagai bidang. Dan kerja keras
pemerintah ini perlu dilestarikan untuk terus tetap menunjang kapabilitas
santri dalam bidang intelektualnya.
Sehingga
untuk ke depannya negara ataupun dunia ini mampu dipegang oleh orang yang
berakhlak baik dan memiliki moral yang bisa dijadikan tuntunan, dibarengi
dengan kecerdasan intelektualnya dalam membaca dan menghadapi berbagai
problematika yang terjadi di negeri ini yang masih terus berkelanjutan tak
berujung. Maka dengan majunya mahasantri yang bermoral serta berintelektual
tinggi maka akan mampu menyelesaikan permasalahan ini dan mengatur negara ini
dengan tatanan yang baik. Sesuai dengan yang telah diajarkan agama. Demi
terciptanya masyarakat yang tentram dan damai.
Disinilah
peran seorang mahasantri dalam menjawab semua permasalahan dan dimana sebuah
harapan yang besar nanti bisa terwujud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar